Perjalanan dimulai pada pagi hari kami berkumpul di dekat kantor desa bersama kepala desa, staff desa , karang taruna dan beberapa warga pemuda desa. Tempat wisata yang kami tuju pertama yaitu menuju curug larangan.
Selama perjalanan ke curug laragan kami merasakan tantangan dari kondisi jalan berbatuan dan ruas jalan yang kecil yang hanya bisa dilewati satu kendaraan saja dengan tanjakan dan turunan yang ekstrim dan disekliling jalan terdapat jurang akan tetapi hal tersebut tidak takut untuk dirasakan karena di sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang begitu indah, keindahan alam yang luar biasa indah ciptaan sang maha kuasa.
Pada saat memasuki wilayah Curug Larangan kami tidak melanjutkan dengan memakai kendaraan karena kondisi jalan yang memang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki saja .
Disepanjang perjalanan sebelum sampai sampai titik air terjun kami melalui batu batu yang sangat besar, pohon yang sangat rindang dan sungai dari aliran curug larangan dan tak terasa kamipun sampai tepat di bawah curug larangan .curug larangan ini merupakan salah satu curug yang ada di desa girimukti . disana kita bisa melihat bagaimana curug tersebut diapit oleh dinding yang sangat tinggi, besar dan kokoh.
Air yang jatuh dari atas tebing kebawah danau curug larangan ini sangat jernih dan bersih belum terkontaminasi dengan hal hal yang mengotori aliran air tersebut karena masih belum banyak orang yang belum mengetahui curug ini. Pada saat itu selain menikmati keindahan curug larangan kami menyempatkan makan siang (ngaliwet) bersama pak kades, staff desa, karang taruna dan warga desa girimukti di bawah curug larangan.
Setelah adanya 2 perahu kita naik di atas perahu menuju pantai cikeuseus. Sepanjang perjalanan menuju pantai cikeueus kami begitu terpesona melihat keindahan alam seperti pemandangan gunung dan luas pantai girimukti yang masih bersih.
Sudah masuk ke dalam goa meong tersebut sangat luas . kondisi goa di dalam goa meong sangat gelap dan ada pancaran sinar matahari dari salah satu langit langit yang bolong dari atas goa tak lupa. Konon katanya goa ini sering di jadikan meong (macan) untuk dijadikan tempat tinggal karena dahulu sering ditemukan tulang berulang babi bekas makan meong tersebut.
Setelah dari curug larangan kita menuju ke pantai cisaar melihat keindahan pantai yang banyak dengan batu karang. sambil menunggu perahu yang mendarat tak lupa kami berbincang bincang dengan beberapa warga yang tinggal di pesisir pantai cisaar yang notabene masyarakat di pesisir pantai tersebut mendapatkan penghasilannya sebagai nelayan.
Setelah adanya 2 perahu kita naik di atas perahu menuju pantai cikeuseus. Sepanjang perjalanan menuju pantai cikeueus kami begitu terpesona melihat keindahan alam seperti pemandangan gunung dan luas pantai girimukti yang masih bersih.
Tak terasa kami mendarat di pantai cikeueus disambut dengan luas pantai yang luas dan pasir pantai yang masih bersih. Dari pantai cikeueus perlanjanan kami selanjutnya yaitu menuju goa meong. Perjalanan menuju goa meong dari pantai cikeueus tidak terlalu jauh kami hanya melewati pasir pantai yang dipenuhi dengan karang dan menaiki gunung. Sesampainya kami di goa meong kami melihat depan goa tersebut kecil karena pada saat kami memasuki goa tersebut harus dengan badan jongkok karena pintu masuk lubang ke dalam goa tersebut kecil akan tetapi pada saat kita
Sudah masuk ke dalam goa meong tersebut sangat luas . kondisi goa di dalam goa meong sangat gelap dan ada pancaran sinar matahari dari salah satu langit langit yang bolong dari atas goa tak lupa. Konon katanya goa ini sering di jadikan meong (macan) untuk dijadikan tempat tinggal karena dahulu sering ditemukan tulang berulang babi bekas makan meong tersebut.
Tak lama dari goa meong kami langsung kembali ke pantai cikeueus untuk melanjutkan perjalanan ke karang daeu. Sebelum pemberangkatan kami beristirahat sejenak untuk menikmati keindahan pantai cikeueus sambil menikmati kelapa muda yang didapatkan dari banyak pohon kelapa yang tersebar di sepanjang pesisir pantai selanjutnya kamipun kembali menaiki perahu untuk melanjutkan perjalanan.
Perjalanan menuju karang daeu membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam dari pantai cikeueus dengan menggunakan perahu. Pada saat mendekati lokasi yang dituju kami disuguhi pemandangan yang lebih indah banyak batu karang yang tersebar di sekitar pantai dan kamipun melihat karang batu yang unik pada saat perjalanan menuju karang daeu yaitu melihat batu besar yang berdiri diatas batu kecil dan itu merupakan pemandangan yang unik bagi kami. Setelah sampai ke lokasi kami tercengang melihat batu yang sangat besar seperti anak anjing yang sedang tengkureup dan itu yang dinamakan karang daeu.
Perjalanan menuju karang daeu membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam dari pantai cikeueus dengan menggunakan perahu. Pada saat mendekati lokasi yang dituju kami disuguhi pemandangan yang lebih indah banyak batu karang yang tersebar di sekitar pantai dan kamipun melihat karang batu yang unik pada saat perjalanan menuju karang daeu yaitu melihat batu besar yang berdiri diatas batu kecil dan itu merupakan pemandangan yang unik bagi kami. Setelah sampai ke lokasi kami tercengang melihat batu yang sangat besar seperti anak anjing yang sedang tengkureup dan itu yang dinamakan karang daeu.
Setelah menyusuri beberapa tempat lokasi wisata bersama kepala desa, staff desa , karang taruna dan beberapa warga girimukti kamipun memutuskan untuk pulang karena matahari sudah menunjukan untuk segera terbenam. Kami sangat bersyukur , senang , bahagia dan terkesan selama bisa kkn di tempat ini karena desa girimukti kaya akan keindahan alam baik budaya bahkan tempat wisatanya. Sesuai dengan namanya giri yang artinya gunung dan mukti artinya subur jadilah girimukti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar